Rabu, 17 Oktober 2012

Perbedaan KBps dan Kbps PENTING !


 Anda Ketahui disinilah banyak persepsi salah! Sebenarnya antara KBps dan Kbps adalah beda, memang dalam pengucapan banyak yang sama. Pada dasarnya KBps dan Kbps merupakan satuan yg sangat berbeda. pernah liat kan iklan promosi para ISP (Speedot, IM*, atau Tel*sel Flash) yg menawarkan speed inet mulai up to 128 Kbps – 7.2 Mbps?? Tapi kenapa pas donlot real gak prnah dapet segitu ya?? kenapa gtu ?? Berikut penjelasan detailnya: * KBps (Kilobyte per second) * Kbps (Kilobit per second) Konversi 1 byte = 8 bit Untuk mengetahui speed download realnya, gampangkan, tinggal dibagi aja speed yg d kasih ISP dgn angka 8 (Delapan) Berikut listnya: 128 Kbps: 128/8= 16 KBps 256 Kbps: 256/8= 32KBps 384 Kbps: 384/8= 48 KBps 512 Kbps: 512/8= 64 KBps 1 Mbps : 1024/8= 128 KBps Hal ini sering menimbulkan pertanyaan “katanya 256 kbps kok dapatnya waktu download cuman 32 KBps ? Kalau dijabarkan, Jika 1 Byte = 8 bit artinya bila berlangganan 1 Mbps Dedicated dan dapatnya adalah 128 KBps x 8 = 1024 Kbps / 1 Mbps Jika kecepatan 256 kbps maka yang didapat adalah 256/8= 32 KBps Jika kecepatan 384 kbps maka yang didapat adalah 384/8= 48 KBps Semoga bermanfaat :) byte-bit Inget dulu pas waktu kuliah, kalo ga salah jaman mata kuliah sistem berkas. Waktu itu ditanya Apa bedanya bit dengan byte? Namanya juga mashiswa cupu, pada bengong aja :D . Sampai sekarang, kedua istilah itu kadang kita dengar, terutama dalam hal koneksi internet/ kecepatan / bandwith dll. Sering orang bicara “kecepatan internetku 384kbps tapi ko download cuma 30-40kbps ya?” Sebenarnya kedua istilah itu apa sih? Kalau saya ambil dari wikipedia, bita (Bahasa Inggris: byte) adalah istilah yang biasa dipergunakan sebagai satuan dari penyimpanan data dalam komputer. Satu bita terdiri dari delapan bit. Huruf B digunakan dalam singkatan kepada byte. (bit menggunakan singkatan b.) seperti kB = kilobita. Cakram keras (hard disk) berkapasitas 40GB secara mudahnya bermaksud cakram keras tersebut mampu menyimpan hingga 40 ribu juta (milyar) bita atau gigabita data. Jadi Byte dengan bit adalah berbeda. Biasanya kecepatan internet ditawarkan 384kbps, berarti untuk kecepatan dalam Byte adalah 384 / 8 = 48 kBps artinya dalam satu detik, dapat menghantarkan data sebesar 48 kilo byte. Contoh perhitungan Byte dan bit Misalkan anda memiliki sebuah file yang terdiri dari 100.000 kata dan anda ingin tahu berapa lama kita bisa mendownload file tersebut melalui internet yang memiliki koneksi 33.600 bps. Asumsikan dalam setiap kata terdiri dari 5 huruf/karakter. Berarti jika ada 100.000 kata, maka anda memiliki 500.000 huruf/karakter: Setiap karakter terdiri dari 1 Byte, berarti anda memiliki 500.000 Byte Setiap Byte terdiri dari 8 bit, berarti 500.000 Byte yang anda miliki bernilai 500.000 x 8 = 4.000.000 bit Selanjutnya 4.000.000 bit yang anda miliki dibagi dengan 33.600 = 119 detik Artinya waktu anda untuk mendownload file yang memiliki 100.000 kata kurang lebih 119 detik (2 menit) dengan kecepatan akses 33.600 bps Dalam jaringan komputer, biasanya Byte dan bit dipakai utk menggambarkan kecepatan transfer/download data. Satuan KBps (KiloByte/second) dipakai jika data di sini secara umum memakai Byte untuk satuannya (contohnya seperti protokol-protokol yang ada pada level aplikasi seperti http,ftp,smtp,dsb). Sedangkan kbps (kilobit/second) dipakai jika data yang ditransfer memakai bit untuk satuannya (contohnya adalah protokol-protokol layer 2 ke bawah seperti ethernet yang mentransfer data dalam frame-frame). Itu sebabnya kecepatan sebuah modem tertulis = 33.6 kb/s (karena modem termasuk dalam protokol layer 2 kebawah seperti halnya ethernet), sedangkan saat kita mendownload sebuah file, maka browser akan memperlihatkan (misal) 3 KB/s (karena browser terkoneksi dengan protokol http/ftp). Mengapa 1 Byte = 8 bit ? Ada dua cerita. Pertama, saat masih jaman punch card (kartu berlubang). Kedua, saat jaman pertama munculnya teknologi prosesor yang berbasis 8 bit. Cerita pertama. Punch card teknologi terakhir mampu menangani karakter sejumlah 64 karakter dimana tiap karakter dikodekan dalam susunan 8 kombinasi lubang. IBM, selaku produsen mesin punch card, menyebut kombinasi 8 lubang tsb dengan ‘byte’ yang katanya semakna dengan ‘octet’. Meskipun begitu, kombinasinya masih belum dalam format ASCII karena waktu itu memang belum ada standarisasi ASCII. Cerita kedua, lanjutan dari cerita pertama. Teknologi punch card ini kemudian berkembang menjadi teknologi prosesor yang saat itu baru mampu bekerja dalam kombinasi biner 8 digit. Maka diadopsilah kombinasi 8 lubang punch card ke dalam biner 8 digit yang semakin ‘menguatkan’ istilah ‘byte’. Demikianlah, akhirnya ‘byte’ kemudian dipake sebagai satuan 8 digit biner. Sehingga walaupun teknologi prosesor berkembang hingga mampu bekerja dalam 16 digit, tetap disebut sebagai 2 byte. Kemudian, sekedar menambah informasi. Karakter ada dua jenis, yaitu singlecode character dan unicode character. Keterbatasan standar ASCII yang hanya mengenali sejumlah 256 karakter tidak lagi mencukupi kebutuhan perkembangan IT yang semakin mendunia. Pada awalnya, hal ini diatasi dengan mengembangkan character encoding yang memetakan ulang 256 karakter untuk wilayah2 tertentu. Misalnya, di Asia karakter ke-60 adalah ‘A’, tapi di Eropa karakter ke-60 adalah ‘À’. Tapi ini jadi masalah saat tulisan Eropa (dengan encoding Eropa) mau dibaca di Asia (dengan encoding Asia) karena tulisannya jadi kacau balau. Karena itu dikembangkanlah standar baru yang disebut unicode character dimana satu karakter tidak lagi diwakili 1 byte, melainkan 2 byte. (sumber : http://patembe.com/2009/07/26/perbedaan-antara-byte-dan-bit/) Semoga dengan sedikit tulisan ini, kita tidak salah kaprah lagi dalam menggunakan istilah Byte Bit Kbps Kbps

Selasa, 14 Agustus 2012


Membuat dan Mengelola Formulir Digital Menggunakan Microsoft Office 2010



 

Hafid Mukhlasin
milisstudio@gmail.com
http://www.facebook.com/hafidm

 

Pendahuluan
Kata "Formulir" berasal dari bahasa Belanda yaitu formulier yang artinya adalah sebuah kertas yang berisi beberapa pertanyaan formal yang harus diisi. Formulir sebenarnya merupakan cara klasik yang biasa digunakan orang untuk mendapatkan informasi. Model formulir ini sering kita jumpai ketika kita melakukan suatu pendaftaran atau registrasi, misalnya registrasi akun rekening bank, registrasi diklat, dll. Seiring berkembangnya Teknologi Informasi dan Komputer, bentuk formulir pun berevolusi dari bentuk manual (paper base) ke bentuk digital (computer base). Sekarang kita bisa jumpai di Internet, ketika kita mendaftar website, email, atau jejaring sosial lain maka formulir registrasinya menggunakan formulir digital.
Di era ini, penggunaan formulir digital tentunya akan lebih efisien dan efektif karena selain lebih cepat dalam distribusi informasinya, juga lebih mudah dalam mengelolaanya. Microsoft Office 2010 (Word & Excel) yang merupakan aplikasi perkantoran populer, memiliki fitur yang bisa digunakan untuk pembuatan dan pengelolaan formulir digital.
Pada tulisan ini, penulis akan mengulas tentang pembuatan formulir digital menggunakan Microsoft Word (2010) dan pengelolaannya menggunakan Microsoft Excel (2010) studi kasus pada formulir registrasi diklat.

 
Mengenal Komponen Form/Formulir dalam Ms Word 2010
Komponen form dalam Ms Word 2010 dapat kita jumpai pada menu ribbon tab developer. Namun secara default, tab developer ini tidak ditampilkan. Untuk menampilkan tab ini, ikuti langkah berikut:
  1. Pada menu ribbon, pilih: File > Options > Customize Ribbon
  2. Pada jendela yang muncul
  3. Pilih Customize the Ribbon,
  4. Centang checkbox Developer.


 
Komponen form terdapat pada group control


 
Pada Ms Word 2010, ada 3 jenis komponen form (control) yang bisa digunakan untuk membuat formulir,

  1. Content Control : Komponen form dasar
  2. Legacy Forms: Komponen form yang menggunakan validasi
  3. ActiveX Control: Komponen form yang lebih advance menggunakan teknologi Microsoft ActiveX
Pada kesempatan ini, penulis hanya akan membahas tentang jenis komponen form pertama yaitu content control yang merupakan jenis komponen form dasar. Namun tentu saja, hal ini merupakan modal dasar bagi kita untuk kemudian mencoba jenis lain.
Berikut ini penjelasan tentang masing-masing komponen form yang termasuk dalam content control:
  • RichText cocok untuk nama, NIP
  • Plain Text cocok untuk teks yang panjang (deskripsi, alamat)
  • Date Picker cocok untuk tanggal (tanggal lahir),
  • Check Box cocok untuk pilihan yang boleh lebih dari satu (hobby)
  • Dropdown list cocok untuk pilihan yang hanya boleh memilih satu (jenis kelamin)
  • Combobox hampir sama dengan Drowpdown List, hanya saja jika pilihan tidak ada dalam list, maka user boleh menginputkannya sendiri (agama)


 
Pembuatan Formulir
Setelah memahami fungsi dari masing-masing komponen form, sekarang penulis akan membahas langkah-langkah dalam mendesain formulir.
  1. Buatlah struktur form, untuk mempermudah bisa dengan menggunakan tabel tanpa border.

  1. Masukkan komponen form yang sesuai,
    Pada field nama, pilih komponen RichText, kemudian klik Properties


 
Pada jendela Content Control Properties, atur properti dari RichText sebagai berikut:
Isi kolom "Title" dengan nama dan kolom "Tag" dengan nama, kemudian centang checkbox "Content Control cannot be deleted"


 
  1. Lakukan hal yang sama pada field NIP
  2. Pada field jenis kelamin, masukkan komponen Dropdown List, kemudian klik properties, atur propertinya sebagaimana contoh diatas.
    Pada jendela content control properties masukkan opsi untuk jenis kelamin dengan cara mengklik tombol "Add", maka muncul jendela Add Choice, masukkan Pria, kemudian klik tombol "Add lagi", masukkan Wanita.


 
  1. Pada field tempat dan tanggal lahir, kita buat tanda koma (,) terlebih dahulu untuk memisahkan antara field tempat dan field tanggal lahir


     
  2. Letakkan kursor sebelum tanda koma, lalu masukkan komponen Richtext untuk field tempat, kemudian atur propertinya seperti cara sebelumnya.
  3. Letakkan kursor setelah tanda koma, lalu masukkan komponen Date Picker untuk field tanggal lahir, kemudian atur propertinya sebagai berikut:


     
  4. Pada field agama, masukkan komponen Combobox, kemudian klik properties, atur propertinya sebagaimana contoh diatas.

     
    Pada jendela content control properties masukkan opsi untuk agama dengan cara mengklik tombol "Add", maka muncul jendela Add Choice, masukkan nama-nama agama, pada contoh ini dimasukkan 5 agama yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha. Karena jenis komponennya Combobox maka user bisa mengetikkan sendiri agamanya jika tidak didapati dalam opsi tersebut.

     


     
  5. Pada field hobi, untuk jenis hobi pertama yaitu "jalan-jalan" masukkan komponen Combobox, kemudian klik properties, atur propertinya sebagaimana contoh diatas. kemudian disebelah kanan checkbox tuliskan "Jalan-jalan". Untuk jenis hobi kedua juga demikian, dst.


     
Setelah langkah-langkah diatas kita lakukan maka jadilah sebuah formulir registrasi sederhana. Mudah bukan? Tapi ini belum selesai.
Sebagaimana layaknya form digital, kita akan menambahkan sebuah tombol simpan yang fungsinya melakukan penyimpanan formulir dokumen tersebut. Jadi setelah user mengisi formulir maka user akan menjumpai tombol penyimpanan yang mana kita sekenariokan agar formulir tersebut tersimpan dengan nama file sebagaimana data yang diinputkan oleh user yaitu NIP, misal: 198604302009011002.docx, tujuannya agar nama file formulir hasil inputan user unik, sehingga memudahkan dalam pengelolaan data selanjutnya.
Untuk melakukannya kita memerlukan kode-kode macro / Visual Basic Application (VBA) yang akan kita asosiasikan pada sebuah tombol / button simpan. Berikut ini langkah-langkahnya:
  1. Tambahkan tombol Simpan dengan cara klik tab Developer, pilih komponen button pada ActiveX Control sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.


 


 
  1. Atur property dari button tersebut, dengan cara mengklik Properties. Ubah captionya menjadi "Simpan"


     


     
  2. Double klik tombol Simpan tersebut, maka kita akan dibawa ke jendela code explorer Ms Visual Basic for Application


     
  3. Masukkan kode VBA yang fungsinya adalah melakukan penyimpanan "Save As" formulir tersebut dengan nama file sama dengan teks pada field NIP.

     
    Algoritma sederhananya adalah :
    1. Mulai
    2. Makro Ms Word akan melakukan pencarian Content Control (komponen form) yang memiliki title NIP.
    3. Jika Content Control dengan title NIP ditemukan maka akan dilakukan pengecekan apakah teks isian field NIP kosong atau tidak,
    4. Jika teks isian field NIP kosong atau ada teks "Click here to enter text." berarti user belum mengisi field NIP. Maka akan ditampilkan pesan yang menginformasikan kepada user bahwa field NIP harus diisi.
    5. Jika teks isian field NIP tidak kosong alias telah diisi oleh user maka akan dilakukan penyimpanan formulir (Save As) dengan nama file sama dengan teks isian field NIP
    6. Kemudian ditampilkan pesan yang menginformasikan pada user bahwa formulir telah disimpan.
    7. Formulir ditutup.
    8. Selesai

       
    Berikut ini kode lengkap VBAnya

 
Pengaturan Hak Akses Formulir
Sebelum menyebarkan formulir ke user, ada satu hal lagi yang harus kita lakukan yaitu mengatur hak akses formulir tersebut dengan kata lain membatasi akses agar user hanya bisa melakukan pengisian data formulir saja, tidak lebih.
Hal ini bisa kita lakukan dengan memanfaatkan salah satu fitur Ms Word yaitu Restrict Editing. Berikut ini langkah-langkahnya:
  1. Pada tab Developer, pilih Restrict Editing


     
  2. Maka akan muncul panel Restrict Editing disebelah kanan.


     
  3. Pada bagian pertama "Formatting restrictions". Centang checkbox agar user tidak bisa melakukan styling.
  4. Pada bagian ke dua "Editing restrictions", centang checkbox "Allow only this type of editing in the document:", lalu pada combobox, pilih opsi Filling in Forms


 
  1. Klik tombol "Yes, Start Enforcing Protection". Masukkan password.

  2. Klik OK, selesai.

 
Langkah terakhir, simpan formulir dokumen ke dalam format Word Macro-Enabled Document.


 
Formulir siap di distribusikan, bisa melalui email, website, file sharing, ftp dan sebagainya.


 

Pengisian Data Formulir
Untuk melakukan pengisian data pada formulir tersebut, user cukup dengan membuka file tersebut menggunakan Ms Word 2010 pada komputer masing masing.



 

Karena berisi macro/VBA, maka Ms Word secara otomatis ketika pertama kali dibuka akan menampilkan formulir secara protected view, user tinggal mengklik tombol Enable Content warna kuning. Berikut ini contoh formulir yang telah diisi


 
Langkah selanjutnya klik tombol simpan, maka akan muncul pesan


 
Maka formulir akan otomatis tersimpan dengan nama teks isian NIP, lalu klik OK. Maka file formulir hasil isian user tersebut siap untuk di kirim balik ke panitia diklat.


 
File tersebut terletak dalam satu folder dengan file formulir aslinya.

 
Pengelolaan Data Formulir
Setelah formulir diisi oleh user dan dikirimkan balik kepada kita atau panitia diklat maka langkah selanjutnya adalah mengelola data pada masing-masing formulir tersebut. Dalam hal ini kita akan masukkan data pada masing-masing formulir kedalam sebuah tabel (Ms Excel 2010) sehingga mudah dalam pengelolaanya.
Berikut ini contoh file formulir yang telah diisi oleh user.


 
Secara manual yang bisa kita lakukan adalah membuka setiap file formulir, kemudian menulis ulang datanya kedalam sebuah tabel. Jika hal ini yang dilakukan tentu akan membutuhkan waktu yang lama terutama jika jumlah user banyak disamping itu juga dimungkinkan terjadi kesalahan input.
Oleh karena itu, kita perlu memanfaatkan komputer dalam hal ini Ms Excel untuk membaca data dari masing-masing file formulir tersebut kedalam sebuah tabel supaya pengelolaannya lebih cepat dan efisien. Ya.. sekali lagi kita akan menggunakan macro / VBA.
Berikut ini langkah-langkahnya:
  1. Buat dokumen Ms Excel, lalu save ke dalam format Macro-Enabled Workbook (*.xlsm)


 
  1. Buatlah header tabel sesuai kelompok data yang ada dalam formulir


     
  2. Masukkan sebuah tombol / button yang akan digunakan sebagai trigger dieksekusinya script macro. Caranya pada tab developer, pilih button di pojok kiri atas, lalu arahkan kursor ke area kerja


     


     
  3. Klik kanan button yang baru dibuat, pilih properties, kemudian atur properti captionnya:


     

     


     
  4. Double klik tombol tersebut, maka kita akan dibawa ke jendela code explorer Ms Visual Basic for Application


     
  5. Masukkan kode VBA yang fungsinya adalah membaca file formulir yang telah diisi oleh user kemudian memasukkan data tersebut dalam sebuah tabel.

     
    Algoritma sederhananya adalah :
    1. Mulai
    2. Posisi kursor/ Current Cell (Cell saat ini) diletakkan pada kolom pertama baris kedua Worksheet Ms Excel.
    3. Macro Ms Excel akan membuka setiap file Ms Word dalam folder formulir
    4. Pada setiap file Ms Word yang dibuka tersebut, Macro akan membaca setiap field Content Control
    5. Jika Content Controlnya bertipe checkbox maka akan ada pengecekan apakah checkbox tersebut pada kondisi dicentang/dipilih atau tidak. Jika pada kondisi dicentang maka current cell akan diisi dengan title dari checkbox, jika tidak maka current cell akan diisi "-". Kemudian posisi kolom ditambah 1 (agar pengisian selanjutnya, pindah ke cell sebelah kanannya)
    6. Jika Content Control tidak bertipe checkbox, maka current cell diisi dengan text isian dari user. Kemudian posisi kolom ditambah 1
    7. Setelah selesai membaca satu file Ms Word, sebelum beralih ke file selanjutnya, maka posisi kolom dikembalikan ke 1 dan baris ditambahkan 1.
    8. Selesai

       
    Berikut ini kode lengkap VBAnya

 

 
  1. Kembali ke Worksheet Excel, klik tombol "Baca Data Formulir"


     
    Maka akan muncul error, yang dikarenakan kode macro yang digunakan merujuk ke library tertentu dan library tersebut tidak ditemukan.


     
    Untuk mengatasi hal itu, caranya: Pada Tab Developer, pilih View Code untuk masuk ke Code Explorer Ms Visual Basic for Application:

     


     
    Pada Code Explorer Ms VBA, pilih menu Tools | References..


     
    Checklist library / referensi berikut: Microsoft Forms 2.0 Object Library, Microsoft Scripting Runtime, Microsoft Word 14.0 Object Library, Microsoft Office 14.0 Object Library, OLE Automation, Microsoft Excel 14.0 Object Library, Visual Basic For Application


     
    Klik OK, dan close Code Explorer.

     
  2. Kembali ke Worksheet Excel, klik tombol "Baca Data Formulir"


     
    Hasilnya:


     
  3. Selesai.

     
Setelah data formulir isian user terekap pada sebuah tabel, maka pengelolaan selanjutnya akan lebih mudah lagi.

 
Penutup
Tutorial pembuatan dan pengelolaan formulir digital ini meskipun levelnya advance namun hasilnya masih sangat sederhana, Anda bisa mengekplore lebih dalam terutama yang berkaitan dengan validasi data yang belum disentuh sama sekali dalam tutorial ini atau mencoba jenis komponen form lain.
Semua gading retak, sebagaimana yang disampaikan oleh dosen Logika Informatika penulis. Demikian juga dengan tulisan ini masih penuh dengan kekurangan disana-sini, kritik dan saran yang membangun tentu sangat penulis harapkan demi perbaikan tulisan selanjutnya.
Selamat berkreasi.

 
Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Formulir. Akses: 27 Juli 2012
http://vbadud.blogspot.com/2010/07/how-to-retrieve-value-from-content.html tanggal akses: 25 Juli 2012
http://www.excel-vba-easy.com/vba-userform-control-checkbox.html. tanggal akses: 25 Juli 2012
http://msdn.microsoft.com/en-us/library/office/hh128818.aspx. tanggal akses: 25 Juli 2012
http://www.vbaexpress.com/forum/showthread.php?t=39654. tanggal akses: 25 Juli 2012
http://www.excelforum.com/excel-programming-vba-macros/799070-import-text-fields-from-word.html. tanggal akses: 25 Juli 2012

 
Biografi Penulis
Hafid Mukhlasin. Menyelesaikan S1 jurusan Teknik Informatika di Universitas Teknologi Yogyakarta pada tahun 2008. Mulai tahun 2009 hingga sekarang, penulis berkarir sebagai Pranata Komputer Ahli di Kementerian Keuangan. Kompetensi inti pada bidang web programming, dan aplikasi Microsoft Office. Berpengalaman dalam pembangunan website atau aplikasi berbasis web pada berbagai instansi pemerintahan dan swasta. Saat ini, aktif melakukan riset dan mengajar di instansi Kementerian Keuangan dalam bidang-bidang terkait Teknologi Informasi dan Komputer.

Minggu, 15 Juli 2012

Mengenal KOMPONEN , FUNGSI dan Kerusakan

Mengenal KOMPONEN , FUNGSI dan Kerusakan


 Berikut dibawah ini adalah beberapa buah komponen utama yang terdapat di dalam Hand Phone beserta trouble shooting dan fungsinya: Antena Switch Fungsi : Sebagai pengolah dan penyempurna serta menyatukan tegangan signal RX dan signal TX. Trouble Shooting: Tidak ada jaringan Hanya keluar salah satu jaringan saja Signal naik turun Pada saat sinyal tampil hp langsung mati IC Audio (COBBA) Fungsi : Sebagai pengolah sinyal suara yang masuk dari IC RF, kemudian diperkuat dan diteruskan kepada speaker, memperkuat getaran suara yang telah diubah terlebih dahulu oleh mic menjadi getaran listrik kemudian diteruskan ke IC RF, menjalankan perintah dari CPU. Pada IC Audio juga terdapat PCM (Pulse Code Module) dan EEPROM yang berfungsi untuk membaca kode sinyal yang datang dari operator untuk disesuaikan dengan IMEI ponsel. Disamping itu juga berfungsi untuk menyimpan data-data yang bersifat permanen seperti imei, phone code, dsb. Trouble Shooting: Contact Service Blank hitam pada LCD Signal naik turun Sepiker dan Mic mati IC CPU Fungsi : CPU merupakan serangkaian komponen elektronika yang terintegrasi dan akan berfungsi sesuai dengan tugasnya masing-masing. Komponen ini mempunyai tugas yang sangat signifikan, karena komponen ini merupakan otak dan suatu ponsel. Dengan kata lain CPU adalah pusat dan sistem kerja ponsel. Trouble Shooting: Mati total (Matot) Tidak ada jaringan Restart Tiba-tiba hp mati sendiri Contact Service LCD blank IC Power (CCONT) Fungsi : Sebagai pensuplai tegangan arus listrik kepada masing-masing komponen sesuai dengan kebutuhannya. Trouble Shooting: Mati total (Matot) Insert simcard Contact Service Restart Not charging Blank hitam pada LCD IC UEM Fungsi : Sebagai pensuplai tegangan arus listrik kepada masing-masing komponen sesuai dengan kebutuhannya. Pada IC UEM ini merupakan gabungan dari IC Power, IC UI, IC Charging. Trouble Shooting: Mati total (Matot) UPP Bad Respon 02 Error data 2 ( Tornado ) Contact retailer / contact service Phone restic ( cek IMEI ??????? ) IC Flash Fungsi : Komponen ini sebagai media penyimpanan data pada ponsel yang tidak permanen dalam kata lain dapat diubah atau ditambah dengan data-data yang berada pada komputer. Alat ini sama fungsinya dengan hard-disk pada komputer. Trouble Shooting: Restart Tiba-tiba hp mati sendiri Contact Service LCD blank Mati total Salah satu data hilang dati menu EEPROM (Electrically Erase Programable Read Only Memory) Fungsi : Sebagai tempat penyimpanan data pada ponsel yang dirancang tidak tergantung dengan adanya arus listrik dari ponsel tersebut, karena sudah ada battery khusus atau arus listrik yang telah dimilikinya, biasanya komponen ini menyimpan data pabrik seperti IMEI1, IMEI2, Security Code, Versi program dan tanggal pembuatan. Namun untuk ponsel merk Nokia keluaran terbaru data yang terdapat pada komponen ini tidak dapat diubah. Trouble Shooting: Mati total (software ) MCU (Master Control Unit) Fungsi : Data yang ada di dalam ponsel yang terletak berada pada IC Audio, data ini bersifat permanen atau sudah dari pabrik, seperti : versi program ponsel, IMEI, tahun pembuatan, dan phone code. Trouble Shooting: Mati total ( software ) IC RAM Fungsi : Komponen ini pada dasarnya merupakan tempat penyimpanan data juga, tapi sifatnya hanya sementara, karena komponen ini cara kerjanya tergantung pada arus listrik yang terdapat dalam komponen tersebut. Jika ponsel dimatikan maka secara langsung data yang terdapat dalam komponen tersebut akan hilang dengan sendirinya. Komponen ini sangat berkaitan erat dengan aktifitas CPU. Semakin besar kapasitas dari RAM maka akan baik Dula kinerja dari CPU, tetapi jika RAM mengalami kerusakan maka CPU tidak bisa bekerja. IC Charging Fungsi : Komponen ini akan bekerja secara otomatis pada saat pengisian yang bekerja hanya untuk mengisi tegangan battery yang dikendalikan oleh CPU melalui IC Pengontrol. Trouble Shooting: No charging Nyedot batre IC UI Fungsi : Sebagai pengontrol data yang diperintahkan oleh IC CPU pada Vibrator, Buzzer, Led dan bersifat sebagai saklar otomatis dalam ponsel. Trouble Shooting: Mati total Tidak ada getar Dering mati Led mati IC PA Fungsi : Sebagai pengontrol tegangan sinyal TX serta penguat akhir sinyal yang akan dipancarkan melalui komponen switch antena yang terdapat pada ponsel. Trouble Shooting: Sinyal keluar kemudian hilang Tidak transmit Mencari jaringan Nyedot batre Mati Total (Matot) IC RF (HAGAR) Fungsi : Sebagai pengontrol sinyal RX (masuk) dan TX (keluar), agar setiap bagian dapat bekerja dengan baik. Komponen ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu: IF, Mixer, Osilator, Detektor, Enkoder, Dekoder, AFC, Tone Frequency dan Squelch. Trouble Shooting: Mencari jaringan Keluar salah satu jaringan Mati Total (Matot) Restart Blank Putih pada LCD IC VCO (Voltage Control Oscilator) Fungsi : Sebagai osilator/pembangkit frekuensi yang akan dikirim melalui bagian TX (pemancaran) dan frekuensi yang masuk melalui bagian RX (penerimaan) agar tetap sama dengan yang dipancarkan. Disamping itu piranti ini juga berfungsi sebagai pengatur tegangan pulsa dari RF Signal Processor. Trouble Shooting: Hanya salah satu kartu yang bias digunakan Mencari jaringan ( serching ) Sinyal keluar kemudian hilang LCD (Liquid Crystal Display) Fungsi : Sebagai alat yang akan menampilkan semua aktifitas dan ponsel, sebagai media komunikasi baca dan tulis pada ponsel. Trouble Shooting: Blank Tulisan terbalik/berantakan Pecah Keypad Fungsi : Sebagai peralatan input yang memberikan perintah data kepada CPU ponsel untuk diproses dan akan dikirimkan kepada komponen lain yang berkaitan dalam ponsel. Trouble Shooting: Blank Tulisan terbalik/berantakan Pecah Battery Fungsi : sebagai sumber arus listrik yang diperlukan untuk memberikan arus listrik pada ponsel. Battery untuk ponsel ada beberapa macam, yaitu Nickel-Metal Hydrate (NiMH), Lithium-Ion (LiON), dan Lithium-Poly¬I RI- (LiPoly) Trouble Shooting: Ngedrop Pada saat melakukan panggilan, hp langsung mati Lampu LCD berkedip kedip Charging gagal [gallery]

Rabu, 08 Februari 2012

alamat KUA DKI Jakarta

Buat kalian yang pengen rencana menikah dan pengen ngurus surat menyurat k KUA, saya ada alamatnya semoga membantu ya para blogger

Menikah adalah dambaan setiap insan, siapa sih yang ngga mau hidup berkeluarga, punya istri, punya anak. Jika memang sudah siap lahir dan batin menikahlah, tunggu apalagi?
Untuk anda yang tinggal di Jakarta dan berniat untuk menikah daftarkan diri anda di Kantor Urusan Agama terdekat.
Berikut ini alamat dan nomor telepon KUA di Jakarta, berdasarkan data dari bimasislam.depag.go.id

A. Jakarta Pusat

KUA Kec.Menteng Jl.Pegangsaan Barat No.14 Menteng Telp. 331817
KUA Kec.Senen Jl.Kalibaru IV Gg.II No.36 Telp. 4258264
KUA Kec.Gambir Jl.Pembangun 11 Taman Petojo Utara Telp. 6338623
KUA Kec.Cempaka Putih Jl.Cmpk Putih Tengah XIII/10 Telp. 4258244
KUA Kec.Kemayoran Jl.Serdang No.3 Kemayoran Telp. 4259950
KUA Kec.Sawah Besar Jl.Mangga Dua Dalam No.10 Telp. 6016889
KUA Kec.Tanah Abang Jl.Mutiara No.2 Karet Tengsin Telp. 5743823
KUA Kec.Johar Baru Jl.Tanah Tinggi IV / 86B Telp. 4257980

B. Jakarta Utara

KUA Kec.Koja Jl.Mangga No.24 Kel.Lagoa Telp. 495422
KUA Kec.Cilincing Jl.Sungai Landak No.7 Cilincing Telp. 4407990
KUA Kec.Penjaringan Jl.Pluit Raya No.15 Penjaringan Telp. 6601505
KUA Kec.Pademangan Jl.Mulia Raya Telp. 6402649
KUA Kec.Tanjung Priok Jl.Yos Sudarso No.22 Telp. 43935765
KUA Kec.Kelapa Gading Jl.Tm Griya Pratama Blok MA Telp. 45841307

C. Jakarta Barat

KUA Kec.Tambora Jl.Masjid Pekayon IV/46 Tambora Telp. 6913395
KUA Kec.Kebon Jeruk Jl.Raya Duri Kepa Telp. 5640052
KUA Kec.Grogol Jl.Hadiah IV/10 Kel.Jelambar Telp. 56963774
KUA Kec.Taman Sari Jl.Kemukus No.2 Kel.Pinangsia Telp. 6910757
KUA Kec.Palmerah Jl.Melati Putih No.2 Kel.Kemanggisan Telp. 5329895
KUA Kec.Kalideres Jl.Peta Utara No.2 Kel.Pegadungan Telp. 5450773
KUA Kec.Cengkareng Jl.Utama Raya Pasar Ganefo Telp. 5406246
KUA Kec.Kembangan Jl.Kembangan Utara Telp. 5821769

D. Jakarta Selatan

KUA Kec.Kebayoran Baru Jl.Kerinci No.20 Keb.Baru Telp.7393335
KUA Kec.Kebayoran Lama Jl.H.Saiman Buntu Pd.Pinang Telp.75909442
KUA Kec.Setia Budi Jl.Setia Budi Barat VII / 8K Telp. 5261876
KUA Kec.Mampang Jl.Kemang Timur 1/3 Telp. 7901913
KUA Kec.Tebet Jl.Tebet Barat Dalam 11 Telp. 8297707
KUA Kec.Cilandak Jl.Muhasyim VII/90 Cilandak Barat Telp. 7658558
KUA Kec.Pasar Minggu Jl.Jati Padang Raya No.52 Telp. 7822819
KUA Kec.Pancoran Jl.Rawajati Barat V Kel.Rawajati Telp. 7948428
KUA Kec.Pesanggrahan Jl.Beo No.19 Kel. Pesanggrahan Telp. 7365966
KUA Kec.Jagakarsa Jl.Sirsak No.97 Kel.Jagakarsa Telp. 7865026

E. Jakarta Timur

KUA Kec.Matraman Jl.Balai Rakyat Utan Kayu Matraman Telp. 8577053
KUA Kec.Jatinegara Jl.I Gusti Ngurah Rai Cip.Muara Telp. 8577966
KUA Kec.Pulo Gadung Jl.Balai Pustaka Rawamangun Telp. 4700994
KUA Kec.Kramat Jati Jl.Dukuh III No.3 Kramat Jati Telp. 87793173
KUA Kec.Pasar Rebo Jl.Makasar No.42 Kel.Pekayon Telp. 8707848
KUA Kec.Duren Sawit Jl. P.Revolusi No.47 Pd.Bambu Telp. 8602573
KUA Kec.Ciracas Jl.Penganten Ali Gg.AMD Kel.Ciracas Telp. 8413485
KUA Kec.Makasar Jl.Kerja Bhakti Gg.Abd.Gani Telp. 8003157
KUA Kec.Cipayung Jl.Bina Marga No.3 Telp. 8446808
KUA Kec.Cakung Jl.Kayu Tinggi Cakung Telp. 4611235